Lokasinya di Kecamatan Sukaraja, kabupaten Tasikmalaya, perjalanan tiga perempat jam dari pusat kota Tasikmalaya. Berada di belakang pasar Sukaraja. Sebetulnya tidak sulit untuk menemukan bangunan Bumi Alit, tetapi entah karena memang ketidak tahuan atau selama ini kurang informasi dan promosi tentang keberadaan Bumi alit, baik dari pemerintah dinas terkait atau dari Yayasan Keluarga/Pemangku Wakaf Keluarga Sukapura.
Namanya kalah tenar oleh komplek pemakaman Syekh abdul ghorib di Kawalu, apalagi oleh Gua saparwadi Pamijahan. Padahal bagi pecinta ziarah makam Leluhur bisa satu paket perjalanan, ditambah tidak jauh dari Bumi Alit ada komplek pemakaman leluhur Sukapura (Para Bupati awal dan keluarganya) atau lebih dikenal dengan Baganjing.
Jadi bila dari arah kota Tasikmalaya, pertama berziarah ke makam Syekh Abdul Ghorib, kedua berziarah ke makam Leluhur Sukapura dan tentunya juga ke Bumi Alit terakhir ke Saparwadi Pamijahan.
Bangunan Bumi Alit tidak terlalu besar, maap penulis lupa menanyakan ukuran bangunannya. Terbagi dua ruangan. Ruangan pertama cukup lebar berisi koleksi senjata dan foto-foto (repro) Sukapura jaman dulu. Ruangan kedua boleh dibilang ruangan khusus, karena tidak sembarang orang bisa masuk. Koleksi di dalamnya boleh jadi dianggap istimewa. Beruntung sekali pada saat penulis dan teman-teman berkunjung, entah kenapa pintu ruangan utam/istimewa dibuka, sampai penjaga kunci/kuncen geleng geleng kepala tapi tersenyum “Yang pasti atas izin dan kuasa Alloh.” “Sami turunan Sukapura” kata kuncen.
Jangan lewatkan, bila satu waktu berkunjung ke Bumi Alit untuk melihat sisa sisa pilar bangunan pendopo Sukapura, tepat di depan bangunan Bumi Alit.
Mangga, agan-agan, teteh – teteh, sumpingan Bumi Alit Museum Sukapura di Sukaraja.
foto koleksi pribadi dan sebagian koleksi Kang Gusmara Tomtom